
Buah mangga sudah bukan asing lagi untuk kita dan banyak yang menyukainya. Salah satu jenis mempelam yang cukup terkenal di masyarakat adalah manalagi. Disebut “manalagi” karena orang yang sekali makan akan mencari juga. Kali karena lezatnya, sehingga pasca- makan akan lamar lagi, mana mempelam sebagaimana ini yang bukan lagi?
Deskripsi
Daerah Pasuruan, Jawa Timur, yakni pangkal pauh ini. Rasa buahnya manis dan aromanya harum. Mangga ini telah dilepas maka dari itu Menteri Perladangan umpama jenis ulung. Tulangtulangan buahnya jorong, pangkal meruncing, ujung membulat, dan berparuh jelas.
Warna biji kemaluan kuning plong pangkalnya dan hijau puas ujungnya. Kulit buah tebal dengan lapisan lilin dengan bintik-bintik kelenjar yang jirian. Daging buah tebal, bercelup kuning menyedot, teksturnya lumat dan lunak, dan bukan banyak mengandung air. Rasanya manis segar, seperti perpaduan antara rasa mangga arumanis dan golek. Tingkatan buahnya sekitar 14 cm dan bobotnya lebih dari 500 g. Produktivitas rata-rata sekitar 36 kg/pohon.
Makhluk yang telah merasai biji zakar
mangga apa lagi
berpendapat bahwa rasa tersendiri mempelam yang satu ini begitu juga perpaduan rasa antara mangga arumanis dan juga mangga golek. Nikmat modalnya!
Mangga Apa lagi
ini banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di beberapa wilayah seperti Purbalingga. Tanaman dari pauh nikmat ini tidak terlalu ki akbar. Pohonnya yang telah dewasa bisa mencapai ketinggian 8 meter dengan penampang pohon maksimal menjejak ukuran 2 meter. Adapun rajah patera buah ini mendekati lonjong dengan adegan ujung yang agak runcing. Adapun bunga
tumbuhan manalagi
ini berbentuk majemuk dan seperti kerucut. Dandan anakan tersebut kuning dengan adegan batang cangkul sangkil hijau kemerahan.
Buah
mangga manalagi
makin mungil takdirnya dibandingkan dengan golek. Ukurannya sedang dengan jangat buah yang masih cukup umur hijau dan apabila menguning lagi masih hijau tetapi agak keabuan. Selerang mangga yang satu ini kembali dipenuhi dengan bintik-noktah putih yang jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan varietas mempelam lainnya. Sementara itu daging buahnya padat dan berakar. Kulit buah tebal dan berlilin.
Mangga manalagi
ini tertulis mempelam yang tahan lama paska pemetikan berasal pokok kayu.
CIRI-CIRI
-
Dibandingkan mangga jenis lainnya, secara awak apa lagi nisbi lebih boncel bila dibandingkan harum manis, golek ataupun indramayu.
-
Warna alat peraba yunior kilap dengan tutul putih. Bintik tsb lebih segara dibandingkan bintik jenis pauh lainnya.
-
Saat masih bau kencur, rasa manalagi lain seasam mangga lainnya, bahkan menghadap manis.
-
Warna kulit akan berubah menjadi wilis saat benar-benar matang.
-
Paling kecil enak dikonsumsi pron bila kondisi buah sudah bertongkat sendok, corak daging putih kekuningan. Kapan sudah serius matang rona daging berubah seperti mangga lainnya (kuning-orange).
-
Daun mempelam apa lagi tidak selebar mangga harum manis atau indramayu, sehingga terlihat lebih panjang.
-
Detik berbuah, internal satu tangkai bisa berisi bertambah dari 10 buah mangga. Bandingkan dengan harum manis yg dlm satu tangkainya maksimal hanya sekeliling 10 buah.
Syarat Tumbuh
-
Pokok kayu mempelam termasuk tanaman dataran rendah.
-
Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan kemuliaan antara 0-300 m di atas latar laut.
-
Biarpun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh hingga mahamulia 1.300 m di atas permukaan laut.
-
Wilayah dengan guyur hujan angin antara 750-2.250 mm saban masa dan temperatur 24-27° C yaitu tempat tumbuh yang baik cak bagi pohon biji kemaluan ini.
-
Diversifikasi tanah yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6, dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm
Pedoman Budidaya
Perkalian tanaman: Umumnya, pohon mempelam diperbanyak dengan okulasi, kendatipun dapat pula dengan sambung pucuk dan menanamkan. Seumpama batang bawah digunakan semai mangga istri muda, cengkir (indramayu), dan bapang. Penggunaan sari berpangkal skor lain dibenarkan, kecuali bakal batang sumber akar. Batang pangkal nan tidak serasi (bertentangan) berpengaruh terbatas baik terhadap pertumbuhan dan pembuahan (produksi biji pelir, rancangan biji kemaluan, dan rasa daging buah) mayat atas. Pembuatan bibit (semaian dan okulasi) biasanya sinkron dilakukan di kebun. Kemudian, dipindahkan ke polibag pasca- tinggi tunas sekitar 20 cm. Budi daya tanaman: Esensi ditanam dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dengan jarak tanam 8-12 m. Setiap gua diberi kawul kandang yang telah kaprikornus sebanyak 1-2 blek wadah minyak petak alias 20 kg. Sari okulasi ditanam di kapling setelah mencapai ketinggian lebih dari 75 cm. Baja buatan yang diberikan kasatmata senyawa 200 kg urea, 500 kg TSP (667 kg SP-36), dan 150 kg KCl sendirisendiri hektar ataupun 200 g urea, 500 g TSP, dan 150 g KCl per tanaman.
Pemeliharaan
Perabukan dilakukan empat kali dengan wejangan tiga wulan. Dosisnya meningkat sesuai dengan semangat tanaman. Setelah mengaras tinggi 1 m, bibit dipangkas pada perbatasan bidang pertumbuhan mudah-mudahan dapat bercabang banyak. Cabang ini dipelihara 2-3 tunas per silang. Pemangkasan diulang sesudah cabang baru mencapai tinggi 1 m, demikian lebih lanjut hingga diperoleh susunan 1-3-9 cabang.
Hama dan Ki aib
Hama yang merisaukan adalah penggerek batang (Cryptorrhynchus sp.) dan kumbang cicade (Idiocerus niueosparsus). Serangga hama pengisap Idiocerus sangat merusak bunga pauh hingga bertitikan. Jumlah bunga lebah ratulebah rendah dengan penyerbukan makanya bubuk ekstrak yang lemah. Ofensif serangga (wereng) menyebabkan produksi pauh kurang. Hama ini boleh diatasi dengan cercaan insektisida sistemik Tamaron 0,2%. Pemberian insektisida melewati infus lebih dianjurkan untuk menghindari pengaruh jelek terhadap tabuhan penyerbuknya. Penyakit yang sering membidas, terutama di provinsi beriklim basah adalah penyakit blendok (lh’plodia sp.), lengang pucuk (Gloeosporium sp.), dan ki kesulitan pascapanen (Botryodiplodia sp.) yang menyebabkan biji kemaluan pauh cepat memburuk sreg fragmen pangkalnya. Namun, kelainan ini bisa memperhatikan batang sambungan bibit pauh bila kondisi lingkungan tanaman lembap dan dingin. Gempuran Diplodia yang habis merusak batang dapat diatasi dengan mengoleskan larutan Benlate 0,3% alias lisol 20-50% sreg luka yang telah dibersihkan bertambah dulu.
Panen dan Pasca Panen
Biji kemaluan pauh dipanen setelah tua benar. Cirinya, penggalan pangkal buah telah melembung rata dan warnanya mulai menguning. Pemungutan biji zakar yang belum tua bersusila menyebabkan rasanya agak asam dan sepat (mutu terbatas). Umur buah dipanen asa-kira 4-5 wulan (110-150 perian) sejak bunga mekar (anthesis). Pemetikan harus hati-hati, tidak boleh jebluk, dan getahnya lain boleh adapun buah pauh tersebut. Umumnya, tumbuhan mangga bersumber sreg wulan Juli-Agustus. Buah matang dapat dipanen pada bulan September-Desember. Buah harus dibersihkan berasal tuma, jelaga, dan getah yang menempel.
KEGUNAAN/MANFAAT
-
Dagingnya momen masih baru biasa dijadikan salah satu campuran rujak atau dibuat sambal rujak.
-
Kayu mangga sepan gentur dan kuat dan resmi dijadikan korban kerajinan tangan.
-
Kredit mempelam rata-rata dijadikan perut ternak.
-
Justru di India pada saat perian masa sulit, biji mempelam dijadikan bahan pangan.Daun-patera mangga kerap digunakan secara ritual dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.
-
Di Filipina, mangga dijadikan simbol nasional.
-
Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga dianggap andai “hidangan para betara.
Disini jual sari mangga manalagi unggul.
Tanaman Buah Buahan Dan Cara Budidayanya
Source: https://bibitbuahbuahansuperunggul.blogspot.com/2014/12/mengenal-mangga-manalagi-dan-cara.html